Sosialisasi Stop Kekerasan Pada Perempuan dan Anak di Alor dilakukan pada Minggu, (10/11/2024) di jemaat GMIT Imanuel Lamia Desa Kelaisi Barat.

Kegiatan ini dilakukan untuk menambah wawasan jemaat agar tegas dalam menolak kekerasan dengan berperilaku saling menghargai, menghormati dan melindungi dalam kehidupan. Peserta dalam kegiatan ini berkisar 70 orang.

Hal ini direspon baik oleh Pdt. Ardy Koba, S.Th dan jemaat   setempat. Sehari sebelumnya dilakukan juga pelatihan pengolahan pangan lokal yang diajarkan langsung oleh CD.Bethesda YAKKUM Area Alor.

Dalam sosialisasi ini pemateri Amelia Maure, S.Pd, Nofi Lidia Falaka, S.Sos dan Kanit Reskrim Polsek Alor Selatan banyak membahas tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan pada anak (KTA) serta sanksi hukum sesuai dengan undang-undang PKDRT dan perlindungan anak yang berlaku.

Ada begitu banyak kekerasan yang disebabkan karena budaya patriarki, relasi kuasa, perbedaan prinsip, perselingkuhan,  masalah ekonomi, campur tangan pihak ke  tiga, kecemburuan,  ketidakmampuan menahan emosi, mengkonsumsi minuman keras secara berlebihan hingga tidak terkontrol.

Adapun tips-tips untuk mencegah terjadinya KDRT yaitu memperkuat hubungan dengan Tuhan lewat ibadah, keterbukaan dan saling percaya, saling menghargai dan menghormati, memberikan apresiasi atau pujian, memahami kedudukan antara satu dan lain, membangun komunikasi yang efektif (suami, istri dan anak), melakukan kegiatan bersama keluarga dan mengontrol emosi.

 Kekerasan menjadi penting untuk dibahas bersama karena semakin marak terjadi di Alor dan menjadi tanggung jawab bersama semua stakeholder untuk dapat ikut berperan dalam pencegahan maupun penanganan. (Mariam)*