14
09/2024
|
2
12/2022
|
Kategori : Uncategorized Komentar : 0 komentar Author : admin |
Pertanyaan peran gereja dalam menerapkan nialai- nilai posistif terkuak dalam kegiatan Peringatan AIDS Sedunia.
Hari peringatan AIDS Sedunia dilakukan secara offline dan online melalui zoom meeting dengan tema “Satukan Langkah, Cegah HIV serta Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak”.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh CD.Bethesda Yakkum dari 5 wilayah, yaitu Yogyakarta, Belu, Sumba Timur, Alor dan Malaka.
Di Alor berlangsung secara offline dengan mengikuti materi secara online di aula Koperasi Citra Hidup Kalabahi, (1/12/2022).
Dalam memperingati hari Aids Sedunia, dilakukan diskusi bersama terkait kebijakan dan strategi pencegahan terhadap perempuan dan anak, Kerentanan perempuan penyintas kekerasan seksual terhadap transmisi HIV, peran tokoh agama dalam pencegahan HIV serta Kekerasan terhadap perempuan dan anak serta peran gereja dalam pencegahan HIV serta Kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Gusti Mangkubumi membuka kegiatan ini dengan menyampaikan pesan perlunya solusi nyata untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan serta pencegahan peningkatan kasus HIV AIDS di masyarakat.
Perlunya keseriusan dalam mengurai masalah yang ada untuk dilakukan oleh semua stakeholder bersama masyarakat.
Forum diskusi, penggalangan komitmen dan donasi bersama diharapkan melahirkan program nyata dalam mengurangi dan pencegahan.
Data dari Komnas Perempuan tahun 2021, terdapat 7.004 kasus kekerasan seksual yang tercatat oleh sistem informasi online perlindungan perempuan dan anak (Simfoni).
Dalam diskusi ini, Pdt. Krisse Gosal, S.Th, Wasekum PGI, dalam pemaparan materinya mempertanyakan gereja…rumah aman?, terlihat jelas bahwa kekerasan merambah tempat persemaian bibit-bibit budi pekerti, perdamaian dan hak asasi seperti di rumah tangga atau keluarga, di lembaga pendidikan dan di ranah agama (kekerasan dalam komunitas gereja meningkat). Gereja sedang tidak baik-baik saja.
Ia juga menjelaskan tanggung jawab utama gereja ialah menjadi komunitas yang dicintai dan bersaksi, saling memelihara dalam iman, saling menguatkan dalam doa dan mendorong diri, menyambut orang asing dan mempedulikan semua terutama orang-orang kecil, orang tertindas, orang terlantar, dan korban ketidakadilan.
Gereja memliki peran penting dalam peduli dan cegah bersama Aids dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Akhir dari kegiatan ini dilakukan penandatangan komitmen bersama dari tokoh agama, beberapa perwakilan OKP di kabupaten Alor, Siswa- siswi SMA, ibu-ibu kader posyandu dari desa mitra CD.Bethesda-Alor, Suara Perempuan Alor dan CD.Bethesda- Alor. (ml)
2
07/2024
|
1
06/2024
|
22
03/2024
|
14
04/2023
|
4
10/2022
|
3
05/2022
|
27
04/2022
|
21
04/2022
|
19
04/2022
|
23
03/2022
|
20
03/2022
|
16
03/2022
|
9
03/2022
|
9
03/2022
|
25
02/2022
|
23
02/2022
|
20
02/2022
|
28
11/2024
|
25
11/2024
|
12
11/2024
|
11
11/2024
|
Melatih Kader Pelayanan Posyandu Desa Subo Dengan Pendekatan Siklus Hidup Manusia
Kamis, 28 Nov 2024
Marak Terjadinya KDRT, Pemerintah Desa Pura Selatan Lakukan Penyuluhan
Selasa, 12 Nov 2024
CD Bethesda YAKKUM Desa Likwatang Desa Pura Selatan Desa Subo GMIT Bethlehem Ilasi Bauwet GMIT Imanuel Lamia GMIT Klasis Alor Timur Laut HUT Anak GMIT Kader Posyandu ILP Kekerasan Seksual Anak Kekerasan seksual pada anak laki-laki Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Perempuan GMIT Polsek Alor Selatan Posyandu ILP Puskesmas Apui Rumah Belajar Melang SMK Negeri Bukapiting stop bullying Stop KDRT stop kekerasan seksual Stop KTPA Suara Perempuan Alor Suara Prempuan Alor Super Alor Valentine Day WPKTPA Desa Likwatang