SUPERALOR – MEDIA SUARA PEREMPUAN ALOR
SHARE :

SUPER Alor dan STIKIP Muhammadiyah Gelar Sosialisasi Cegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus

6
06/2022
Kategori : Uncategorized
Komentar : 0 komentar
Author : admin


Kalabahi –

Baru-baru ini pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.

Untuk menggali isi Permendikbudristek tersebut, Suara Perempuan Alor atau SUPER bersinergi dengan STIKIP Muhammadiyah Kalabahi melakukan sosialisasi pada mahasiswa.

Kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa, 31 Mei 2022, dengan jumlah peserta 25 orang. Narasumber dalam acara tersebut adalah Ketua SUPER Alor, Novita Lailang, SH.

Novi memaparkan materi tentang jenis dan bentuk-bentuk kekerasan seksual disertai upaya pencegahan dan penanganannya sesuai yang tertuang dalam ketentuan Permendikbudristek No.30 Tahun 2021.

Alumni Fakultas Hukum UNTRIB Kalabahi itu menjelaskan bahwa kekerasan pada perempuan terjadi karena adanya ketimpangan gender. Tidak ada keadilan hak antara Perempuan dan laki-laki juga faktor budaya yang patriarki.

Ia mengatakan, kekerasan pada perempuan banyak terjadi di perguruan tinggi terutama kekerasan seksual. Oleh sebab itu pihaknya menyambut baik keputusan Menteri Nadiem Makarim yang mengeluarkan peraturan Menteri No 30 tahun 2021 sebagai salah satu upaya untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi.

“Kita sambut baik Permendikbudristek No.30 tahun 2021 ini. Meskipun sudah disahkan namun kenyataannya masih banyak kampus yang belum tahu dan menerapkannya. Hal ini akan memperlambat proses pencegahan dan penanganan jika pihak kampus pasif dalam masalah kekerasan di kampus,” kata Novi.

Seusai menyampaikan materi, pesertapun antusias bertanya ketika diberikan kesempatan oleh ketua senat STIKIP Muhammadiyah sebagai moderator.

Interaksi yang terjadi cukup baik hingga mendapat respon dari salah satu mahasiswa pada kegiatan ini.

“Mewakili teman-teman hari saya sampaikan bahwa kami sangat senang dengan kegiatan ini karena sebagai laki-laki, kami juga bisa mengetahui kesalahan-kesalahan kami. Kami laki-laki juga merasa bersalah dan harus berbesar hati bahwa perempuan itu benar. Antara laki-laki dan perempuan itu setara. Jadi kita harus selalu saling mengingatkan agar kekerasan seksual tidak terjadi pada diri kita dan sesama yang ada di sekitar kita” ungkap Hamka.

Selain Hamka, salah satu peserta perempuan juga ikut merespon kegiatan ini dan kekerasan yang sering terjadi di kampus. Ia mengatakan bahwa ia sudah menjadi bagian dari pergerakan ini atau menjadi konselor dalam masalah-masalah kekerasan di kampus.

Harapannya pergerakan ini semakin membesar dan tidak hanya dirasakan oleh kaum nasrani tetapi juga kaum muslim. Mungkin dari perempuan muslim juga bisa bergabung di SUPER dan bersama-sama mengatasi permasalahan kekerasan ini.

“Masukan saya untuk para perempuan, harus pintar tidak hanya memakai hati tapi juga logika sehingga kamu tidak diperbudak oleh perasaan sendiri. Jaga dirimu baik-baik agar tidak menjadi korban dari kekerasan seksual. Jangan menyerahkan harga dirimu hanya dengan beralaskan kata cinta. Semua Perempuan Alor harus menyadari bahwa kita adalah permata berharga yang berani untuk menolak setiap bentuk kekerasan” kata Mutiah.

Moderator acara mencatat sejumlah pokok pikiran dan rekomendasi dari kegiatan ini dengan mengatakan bahwa sebagai laki-laki maupun perempuan kita harus bisa waspada dan menjaga diri agar tidak menjadi pelaku maupun korban kekerasan seksual. Karena generasi bangsa yang kita lahirkan nanti membutuhkan kasih sayang dan pembelajaran yang baik bukan keadaan yang memperburuk mental.(Mariam L).

Berita Lainnya

22
03/2024


Tinggalkan Komentar