Yayasan Rumah Solusi Beta Indonesia (RSBI) dan The Samdhana Institute berkunjung ke Alor untuk membangun jejaring pemimpin muda perempuan. Perkumpulan Suara Perempuan Alor (Super) dan komunitas Gereja Tangguh Bencana (GTB) dikunjungi RSBI dan The Samdhana Institute pada 06/04/2022 di ruang kelas Universitas Tribuana-Alor.
Perkunjungan dalam membangun jejaring ini di sambut baik oleh Super, GTB dan kelompok diskusi Aufklarung Fakultas Hukum Untrib yang turut serta mendukung. Dalam perkunjuangan ini dilakukan diskusi bersama yang di pandu langsung oleh Yetty Fangidae dari RSBI. Dalam pengantar diskusi Yahya Ado memulai dengan menyapa pemimpin muda inspiratif di masa kini dan masa yang akan datang. Ia menjelaskan bahwa konsen kami adalah bagaimana generasi berikut ini harus siap. Bagaimana menyiapkan pemimpin masa depan. Karena kami percaya bahwa anak muda selalu punya inovasi dan kreatif sehingga anak muda harus disatukan.

Pada kesempatan ini ketua Super dan GTB yang juga adalah kaum perempuan menyampaikan mengapa harus ada Super dan GTB. Therlince Mau (ketua GTB) menyampaikan bahwa GTB terbentuk mulai dari bulan April 2020 sebagai relawan covid, relawan seroja hingga sekarang komunitas GTB dan mimpinya kedepan ialah memberikan pemahaman tentang konsep tanggap bencana secara mandi. Sementara Novi Lailang (ketua Super) juga menyampaikan bahwa yang melatarbelakangi terbentuknya Super ialah banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi, namun yang terlapor sedikit. Hal ini terjadi karena budaya patriarki sehingga perempuan di nomorduakan. Data kasus ditahun 2020 yang terlapor di polres sekitar 76 kasus. Ada kasus yg pelakunya pemangku jabatan di Alor namun ketika di proses secara hukum banyak juga pelaku yang lolos dari tuduhan.
Dalam diskusi ini tim yang berkunjung juga memberikan masukan dan solusi bagi Super dan GTB untuk terus melangkah dan memperkuat jejaring. Nurul Hidaya dari Samdhana menyampaikan bahwa salah satu cara melakukan perubahan adalah dengan cara menulis untuk Super, karena pola asuh sangat mempengaruhi dalam terbentuknya budaya. Hal yang penting teman-teman harus melakukan pencegahan dengan cara-cara sederhana. Di tambah lagi dari tim bahwa harus memanfaatkan potensi yang ada, bekerja bersama, tumbuh bersama dan harus siapkan generasi. (Mariam Lanmay)