SUPERALOR – MEDIA SUARA PEREMPUAN ALOR
SHARE :

Pria 33 Tahun ini Mengalami Trauma Pasca Pelecehan Seksual Masa Kecilnya

23
02/2022
Kategori : peristiwa
Komentar : 0 komentar
Author : admin


Pria 33 Tahun ini Mengalami Trauma Pasca Pelecehan Seksual Masa Kecilnya

Masa itu sangat berat bagi pria berinisial SM (33) ini. Waktu itu ia berusia 9 tahun. Ia merupakan siswa SD kelas 3 pindahan dari Kota Kupang yang kemudian bersekolah di salah satu SD di Alor. Ia terpaksa harus mendapat pengalaman yang sangat buruk, bahkan terburuk selama hidupnya hingga saat ini.

SM tak menyangka lingkungan hidup  masa kecilnya akan separah itu. Kisah dia ini menjadi potret bahwa, anak-anak kecil bahkan bisa melakukan tindakan pelecehan seksual secara fisik maupun psikis terhadap sesama jenisnya.

Tindakan pelecehan seksual itu dilakukan oleh temannya yang berinisial AP. Tindakan itu bermula ketika SM tidak bisa melakukan pembelaan diri dilingkungan barunya saat ia dibuli oleh teman-temannya. “Awalnya saya pikir hanya sekedar Bulian biasa, namanya juga kami anak kecil,” kata SM, namun semakin hari saya semakin dibuli, diancam, dipukuli hingga dia menyentuh bagian terlarang tubuh saya,” lanjutnya, saat ditemui Sabtu (12/02/2022) di Kalabahi.

SM juga mengatakan bahwa tindakan pelecehan itu dilakukan hampir  setiap harinya baik di sekolah maupun dilingkungan kompleksnya, tanpa sepengetahuan orangtuanya ataupun orang -orang sekitarnya. Ia kemudian merasakan lingkungan dimana ia berada sudah sangat tidak aman.

Ia lebih suka menjauh dari kerumunan banyak orang bahkan teman+temannya sendiri. Ia cenderung lebih suka menyendiri. ” Saya takut bergaul. Saya tidak berani berada di banyak orang. Karna kejadian yang menimpah saya itu membuat saya trauma hingga dewasa sekarang. Mental saya seakan dihajar habis-habisan waktu itu,” ujar SM, sambil menunduk.

Ia takut menceritakan pengalaman pahitnya itu pada keluarga karna takut memberi kesan buruk. Ditambah lagi ia diancam oleh pelaku sehingga ia memilih menutup mulut. Namun seiring berjalannya  waktu  pria  ini  beranjak  dewasa,  ia  mulai  meyakinkan  diri  untuk  bercerita.  Ia berharap pengalaman buruknya ini menjadi pelajaran berharga untuk para orangtua agar lebih disiplin  dalam  menjaga  anak,  dan  mengajak  para  korban  pelecehan  seksual  untuk  berani mengatakan kebenaran.

“Setelah menjadi korban, baru sekarang saya merasakan sesakit ini dilecehkan. Disatu sisi ingin bebas seperti orang lain, namun disisi lain banyak sekali rasa takut, trauma saat memikirkan pandangan negatif dari orang-orang sekitar. Saya harap kejadian ini tidak terjadi pada anak-anak yang lain,” pungkasnya. (*YuniBlegur).

Berita Lainnya

22
03/2024


Tinggalkan Komentar