SUPERALOR – MEDIA SUARA PEREMPUAN ALOR
SHARE :

Super Alor Mendukung Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Kelurahan Kalabahi Timur

20
02/2022
Kategori : Community
Komentar : 2 komentar
Author : admin


Super Alor  Mendukung Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Kelurahan Kalabahi Timur

Kalabahi –

Suara Perempuan (SUPER) Alor mendukung pelatihan pengolahan sampah di Kelurahan Kalabahi Timur, yang diselenggarakan Thresher Shark Indonesia Kabupaten Alor dengan narasumber dari LSM CD Bethesda Alor.

Kegiatan pelatihan ini digelar dengan tujuan melatih kretatifitas perempuan Alor mandiri secara ekonomi sehingga tidak mudah mengalami kekerasan seksual akibat faktor minimnya ekonomi.

“ Mengelolah sampah dengan baik merupakan langkah yang tepat untuk merawat bumi. Kita juga ingin pelatihan pengolahan sampah ini supaya perempuan Alor harus kuat secara ekonomi agar terhindar dari kekerasan dalam bentuk apapun,” kata Sekretaris Super Alor Mariam Lanmay, Jumat, (18/02/22) di Kalabahi.

Baca Juga: https://superalor.com/2022/02/17/moment-valentine-super-alor-sosialisasi-kekerasan-seksual-di-sekolah/

Pelatihan ini di selenggarakan oleh Thresher Shark Indonesia Wilayah Alor dengan Ketua Project Cornelis Banabera, S.Mat. Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut adalah staf CD Bethesda Alor Soleman Molina, SP.

Pesertanya sekitar 25 orang dari unsur perempuan di Kelurahan Kalabahi Timur.

Ketua Project Thresher Shark Indonesia Wilayah Alor Cornelis Banabera mengatakan, kegiatan pelatihan ini bertujuan mengatasi masalah sampah di Kabupaten Alor.

“Kelurahan Kalabahi Timur menjadi sasaran kegiatan karena berdasarkan pengamatan kami, Kelurahan ini merupakan penghasil sampah terbesar terutama di sekitas Pasar Kadelang,” ungkap Cornelis.

Baca Juga: https://superalor.com/2022/02/17/cerita-pria-korban-kekerasan-seksual-puluhan-tahun-lalu/

Kedua Narasumber tersebut menyampaikan materi tentang sampah dan bagaimana cara mengelolahnya menjadi pupuk organic padat/bokasih.

Pelatihan ini jarang terjadi dengan melibatkan semua perempuan sebagai peserta karena masyarakat Alor masih hidup dalam budaya patriarki yang selalu mengandalkan laki-laki dalam setiap urusan pembangunan daerah.

Selain itu perempuan juga jarang terlibat dalam pengambilan keputusan dan rapat-rapat yang dilakukan di tingkat kelurahan/desa maupun dalam ruang adat dan agamanya.

Padahal perempuan lebih mengetahui tentang urusan perut sehingga perempuan harus dipersiapkan untuk terlibat dalam pembangunan daerah.

Baca Juga: https://superalor.com/2022/02/16/kisah-pria-asal-alor-korban-pelecehan-seksual-yang-mengalami-trauma-bertahun-tahun/

Peserta, Sri Muliati Kamani mengatakan, dia sangat tertarik mengikuti pelatihan tersebut karena persoalan sampah ini merupakan hal yang ada di sekitarnya yang bisa diolah menjadi sumber ekonomi bagi diri dan keluarganya.

Sri dan teman-temannya berharap pelatihan ini terus intens dilakukan dan mendapat pendapingan khusus sampai mereka berusaha secara mandiri.

Ketua project Cornelis Banabera mengharapkan pasca pelatihan ini ibu-ibu bisa kreatif untuk mengolah sampah plastic dan sampah organic untuk membuat pupuk bokasih sehingga bisa mendatangkan nilai ekonomis dalam keluarga.

Ketika perempuan diberdayakan secara ekonomi maka salah satu faktor penyebab kekerasan seksual akibat ekonomi akan berkurang karena perempuan telah mampu menghasilakan uang sendiri tanpa harus menunggu diberikan oleh laki-laki. (Novi Lailang).

Berita Lainnya

22
03/2024


2 komentar

Idho

Rabu, 23 Feb 2022

Semangat berkarya usi

Balas

Tinggalkan Komentar