14
09/2024
|
20
02/2022
|
Kategori : Community Komentar : 2 komentar Author : admin |
Kalabahi –
Suara Perempuan (SUPER) Alor mendukung pelatihan pengolahan sampah di Kelurahan Kalabahi Timur, yang diselenggarakan Thresher Shark Indonesia Kabupaten Alor dengan narasumber dari LSM CD Bethesda Alor.
Kegiatan pelatihan ini digelar dengan tujuan melatih kretatifitas perempuan Alor mandiri secara ekonomi sehingga tidak mudah mengalami kekerasan seksual akibat faktor minimnya ekonomi.
“ Mengelolah sampah dengan baik merupakan langkah yang tepat untuk merawat bumi. Kita juga ingin pelatihan pengolahan sampah ini supaya perempuan Alor harus kuat secara ekonomi agar terhindar dari kekerasan dalam bentuk apapun,” kata Sekretaris Super Alor Mariam Lanmay, Jumat, (18/02/22) di Kalabahi.
Pelatihan ini di selenggarakan oleh Thresher Shark Indonesia Wilayah Alor dengan Ketua Project Cornelis Banabera, S.Mat. Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut adalah staf CD Bethesda Alor Soleman Molina, SP.
Pesertanya sekitar 25 orang dari unsur perempuan di Kelurahan Kalabahi Timur.
Ketua Project Thresher Shark Indonesia Wilayah Alor Cornelis Banabera mengatakan, kegiatan pelatihan ini bertujuan mengatasi masalah sampah di Kabupaten Alor.
“Kelurahan Kalabahi Timur menjadi sasaran kegiatan karena berdasarkan pengamatan kami, Kelurahan ini merupakan penghasil sampah terbesar terutama di sekitas Pasar Kadelang,” ungkap Cornelis.
Baca Juga: https://superalor.com/2022/02/17/cerita-pria-korban-kekerasan-seksual-puluhan-tahun-lalu/
Kedua Narasumber tersebut menyampaikan materi tentang sampah dan bagaimana cara mengelolahnya menjadi pupuk organic padat/bokasih.
Pelatihan ini jarang terjadi dengan melibatkan semua perempuan sebagai peserta karena masyarakat Alor masih hidup dalam budaya patriarki yang selalu mengandalkan laki-laki dalam setiap urusan pembangunan daerah.
Selain itu perempuan juga jarang terlibat dalam pengambilan keputusan dan rapat-rapat yang dilakukan di tingkat kelurahan/desa maupun dalam ruang adat dan agamanya.
Padahal perempuan lebih mengetahui tentang urusan perut sehingga perempuan harus dipersiapkan untuk terlibat dalam pembangunan daerah.
Peserta, Sri Muliati Kamani mengatakan, dia sangat tertarik mengikuti pelatihan tersebut karena persoalan sampah ini merupakan hal yang ada di sekitarnya yang bisa diolah menjadi sumber ekonomi bagi diri dan keluarganya.
Sri dan teman-temannya berharap pelatihan ini terus intens dilakukan dan mendapat pendapingan khusus sampai mereka berusaha secara mandiri.
Ketua project Cornelis Banabera mengharapkan pasca pelatihan ini ibu-ibu bisa kreatif untuk mengolah sampah plastic dan sampah organic untuk membuat pupuk bokasih sehingga bisa mendatangkan nilai ekonomis dalam keluarga.
Ketika perempuan diberdayakan secara ekonomi maka salah satu faktor penyebab kekerasan seksual akibat ekonomi akan berkurang karena perempuan telah mampu menghasilakan uang sendiri tanpa harus menunggu diberikan oleh laki-laki. (Novi Lailang).
2
07/2024
|
1
06/2024
|
22
03/2024
|
14
04/2023
|
4
10/2022
|
3
05/2022
|
27
04/2022
|
21
04/2022
|
19
04/2022
|
23
03/2022
|
20
03/2022
|
16
03/2022
|
9
03/2022
|
9
03/2022
|
25
02/2022
|
23
02/2022
|
20
02/2022
|
28
11/2024
|
25
11/2024
|
12
11/2024
|
11
11/2024
|
Melatih Kader Pelayanan Posyandu Desa Subo Dengan Pendekatan Siklus Hidup Manusia
Kamis, 28 Nov 2024
Marak Terjadinya KDRT, Pemerintah Desa Pura Selatan Lakukan Penyuluhan
Selasa, 12 Nov 2024
CD Bethesda YAKKUM Desa Likwatang Desa Pura Selatan Desa Subo GMIT Bethlehem Ilasi Bauwet GMIT Imanuel Lamia GMIT Klasis Alor Timur Laut HUT Anak GMIT Kader Posyandu ILP Kekerasan Seksual Anak Kekerasan seksual pada anak laki-laki Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Perempuan GMIT Polsek Alor Selatan Posyandu ILP Puskesmas Apui Rumah Belajar Melang SMK Negeri Bukapiting stop bullying Stop KDRT stop kekerasan seksual Stop KTPA Suara Perempuan Alor Suara Prempuan Alor Super Alor Valentine Day WPKTPA Desa Likwatang
2 komentar
Idho
Rabu, 23 Feb 2022
Semangat berkarya usi
admin
Rabu, 8 Feb 2023
Trima kasih kak